Perasaan ini dalam
Walaupun tak sedalam apa yang kau rasakan
Puisi atau syair klasik apa yang pernah merayumu
Rangkaian kalimatku tak sedalam sang pujangga
Dalam mimpiku seorang pujangga ulung mengangkat kitab puisi
Tak peduli mantra atau syair sakti yang dibacakannya
Atau kilauan cahaya yang bersalutkan emas tak membuatku silau
Ataukah suara bisingnya dunia ini yang membuat telingaku berat mendengar.
Musik atau kidung pujian yang berirama pun tak terdengar
Hanya suara tulen nada lantang yang terus bergema
Bergema membentuk kalimat-kalimat indah untuk dikenang
Ahh… aku terbuai dalam mantra sakti sang pujangga
Bagaikan seorang perwira yang menawan musuhnya dengan pedang bermata dua
Masih teringat mantra-mantra sakti sang pujangga dalam pikiranku
Ya. Memang selalu teringat untuk dikenang seturut waktu yang ku miliki
Dalam bait-baik puisinya dia mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”
Dalam waktu kalimat itu terus ku kenang bahkan menjadi pahatan asmara dalam hatiku
No comments:
Post a Comment