Tuesday, February 19, 2008

Cita rasaKu

Nyanyian cinta, tarian jiwa dengan hati yang gundah gulana ku nikmati

Bagaikan resep makanan istimewa seorang raja. Sejujurnya citarasaku yang diambang batas terkesan angku yang selalu mengajakku memilah diantra yang terbaik. Hanya sebuah nyanyian dan sebuah tarian yang tak berarti. Tanpa musik yang mengiringinya tapi ada makna yang terselubung yang mejadi misteri dari kejadian itu.


Seorang penikmat yang sejati bisa memilih, merasakan dan menikmati. Tak peduli apapun yang di luar atau di dalam dirinya. Entah itu teduh, tenang atau bahkan sesuatu yang bisa menghalangi kehendaknya. Kolektifitas, citarasa dan kenikmatan selalu tersimpan, segar, indah bahkan melebihi kesegaran dan keindahan bunga yang mekar diantara segala bunga yang indah.


Kadang aku diam mengikuti ritme irama sang biduan tapi sesekali tangan ku membantu aku meneguk minuman yang tersimpan dalam pialaku. Ahhh… terkesan angkuh. Suatu expresi yang berlebihan tapi sejujurnya intuisiku mengatakan jangan takut atau minder nikmati saja apa yang tersedia bagimu karena semua orang juga ingin menikmatinya.

No comments: